Wednesday, October 30, 2024
HomeArtikelExperiencedKuis: Seberapa Optimiskah Saya?

Kuis: Seberapa Optimiskah Saya?

Scheier, Carver & Bridges (1994) menyusun skala guna melihat seberapa optimis kita dalam menjalani hidup. Silahkan mencoba tes berikut yang telah kami adaptasi ke bahasa Indonesia.

Pilihlah yang paling menggambarkan diri Anda, usahakan untuk menilai secara akurat dan jujur. Beri nilai tiap nomor dengan pilihan:

  • Nilai 0 : sangat tidak setuju
  • Nilai 1: sangat setuju
  • Nilai 2: netral
  • Nilai 3: setuju
  • Nilai 4: sangat setuju

Pernyataan

1. Saat menghadapi kondisi yang tidak menentu, saya biasanya berharap yang terbaik

2. Saya mudah untuk merasa santai

3. Jika sesuatu yang buruk akan terjadi pada saya, pasti akan terjadi juga

4. Saya selalu merasa optimis menghadapi masa depan

5. Saya sangat menikmati interaksi dengan teman-teman saya

6. Penting bagi saya untuk tetap menyibukkan diri

7. Rasanya sulit mengharapkan banyak hal agar berjalan sesuai cara saya

8. Saya tidak mudah kecewa

9. Jika dihitung-hitung, ternyata tidak banyak hal positif yang saya alami

10. Secara umum, saya berharap dapat mengalami hal positif lebih banyak lagi

Skor

  • Pertama, baliklah skor untuk no 3, 7, dan 9 (nilai 0 menjadi 4, nilai 1 menjadi 3, nilai 3 menjadi 1, dan nilai 4 menjadi 0)
  • Jumlahkan seluruh skor kecuali no 2, 5, 6 dan 8 (abaikan atau tidak dihitung)
  • Skor maksimal: 15

Interpretasi

Semakin tinggi skor yang Anda dapatkan, semakin optimis pendekatan dalam menjalani hidup. Studi terhadap mahasiswa menunjukkan rata-rata: 14.3 tanpa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Semoga instrument sederhana ini dapat membantu kita mengenali diri sendiri sehingga dapat lebih optimal dalam meningkatkan kualitas hidup kita setiap hari.

Sumber:

Scheier, Carver & Bridges (1994) The life orientation test. Dalam Aronson,Wilson & Akert (2004) Social psychology-forth edition. New Jersey; Pearson Education Inc.

Previous article
Next article
Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor