“Nah.. itu baru punya harapan, cool? Ga cuma optimis!”
Dua jempol Didi terayun ke atas selama 3 detik, alisnya diangkat untuk lebih lama menahan dueto jempol, sorot mata ditajamkan bak sinar laser ke arah Kaka. Kaka, si mata empat? (plus dua tirai lensa untuk bergaya) tidak bergerak dari posisi anak kelas 2 sekolah dasar yang super patuh. Hanya saja, karena sudah lebih jauuuuuuh senior, ia berpose.
Lengan tangan kanan menahan dagu, kening berkerut … indikator lampu menyala di atas rambut cepaknya. ? Kumat nih si Didi..,? gumamnya dalam hati, tapi sedang malas duel jadi tanpa suara..
“Iye… kan lu udah bikin tu daftar pantun repo eh resolusi, cool. Jadi lu udah punya way out, sesuai teorinya .., eh., mau ke mane lo..????” nada suara Didi berubah minor..
Kaka ngeloyor pergi… segera bertindak tegas, KABUR, sebelum si Didi jadi dosen dadakan…
Dasar…, orang lagi pusing mau bikin proposal mau dikuliahin, bukannya dikasih pencerahan. Eh, tapi kasihan juga tuh Didi, lagi semangat-semangatnya ditinggal ngeloyor… wkwkwkwk… Tiba-tiba ulat di perut Kaka loncat ke kanan-kiri.. Dia harus berterima kasih, Didi emang sahabat yang okre…. meski agak miring 65 derajat.. hmmm justru itu penghilang bete dari pagi ini di kantor…
Setelah situasi aman, Kaka berjingkat kembali ke mejanya .. kembali… bengong! Memandangi layar monitor… tidak biasanya ia sedodol ini. Dia yakin betapa cerdasnya ia … hehehe… *nyengir kuda mode on… ? Untung Didi ga denger, bisa ditimpuk gue..?
Wah… bicara tentang harap mengharap…, sepertinya Mimi yang paling jago. Perencana ulung dengan konsistensi sistematika yang yahuuud. ? Dan… Riri lah pengacau yang tepat.. huahaha.. plus Didi.., sempurna!? Hmmm… Kaka masih terus memandangi monitor yang berpendar. Bosan! Matanya pun mulai meluas ke seberang meja.. aha!
Ia melihat Didi sedang .. astaga… apa yang terjadi? Sahabatnya itu duduk tegak, mata tertuju ke layar monitor dan pastilah jemarinya sedang menari-nari ditambah musik si botak Phil Collins seksi….? Sejak kapan dia bisa serius gitu…, hihihi.. yang pasti bete ama gue…?
Kaka pun kembali memandangi layar monitornya, kertas bertebaran, buku di sisi kanan, gelas di sisi kiri (siap tempur untuk cerdas cermat TVRI..). ? Gimana caranya ni proposal kelar ya..? jemari Kaka mengacak-acak rambutnya, bingkai kacamatanya turut bergerak menegaskan keruwetan di kepala? ?Optimiiissss udah dari kapan? ada path way? kata Didi, means … ada harapan.?
Ngarep dot com .. deh!