Thursday, March 28, 2024

Galau

“Eh, mana novel lu?” Kaka menahan sendoknya dua senti dari mulut teringat janji Mimi minggu lalu. “Aduh..gue ga mau dicela ah….,” elak Mimi pendek. “Siapa yang mau cela?” tanya Didi heran. “Tenang aja, gue kemarin baru dicela habis-habisan di sidang,” hibur Kaka sambil tersenyum kecut campur pedas, soalnya makan rendang hihihi.

“Gue kan butuh masukan, masa dibilang tokoh-tokoh utamanya ini gue semua, bete ga…, gue tu pengen ada input untuk alur cerita,” omel Mimi hampir tanpa jeda. Ia yang biasanya tampil tenang kali ini terlihat gusar, meski tanpa loncat kodok. Kaka dan Didi mencoba tampil penuh pengertian, mendengarkan sambil mengangguk-angguk mirip eyang dan oma di senja hari. “Makanya, sini, gue baca novel elu,” ujar Kaka penuh simpatik. Namun Mimi masih cemberut, sepertinya ini memang pose sejak taman kanak-kanak yang tak lekang waktu. Sementara otak Didi melayang sambil menyeruput jus alpukat, mencoba mencari kata yang dapat menghibur sekaligus memberi semangat. Maklum, ia sadar doyan celetak-celetuk tapi kayaknya kurang pas saat ini. Wiih… diam-diam ia kagum sendiri, betapa pengertiannya kekeke…

“Gue sadar sih, antar tokohnya kurang nyambung, aduuh susah deh..,” kalimat Mimi menggantung di langit foodcourt petang itu. “Mungkin karena temen gue ini tahu gue banget jadi ngeliatnya semua tokoh utama ini gue semua, tapi kan bukan,” lanjut Mimi masih dengan nada yang kesal. “Hmmm…. ya mungkin karena itu Mi, jadinya bias, ” sambung Didi, lega juga dia bisa komentar singkat dan padat namun mendapat sambutan tarikan nafas Mimi yang sedikit menyiratkan rasa lega.

Kaka masih memandang Mimi, “Jadi kapan mau lu kasih lihat tu novel?” akhirnya pertanyaan ini lagi yang keluar. “…Waah…gue gak pengen ganggu waktu elu Ka,” Mimi masih belum rela kalau-kalau mendapatkan hujatan lagi, hiks. “Ayolah Mi, tulisan lo kan asyik, sering dapat komen, emang susah bikin novel atau cerita, beda jauh sama artikel, kita semua tahu, paling elo perlu lebih mengembangkan lagi, lebih detil lagi kali deskripsinya. Kayaknya itu rata-rata kelebihan novel atau cerita dari luar, detiiiiil banget deskripsinya,” Didi masih mencoba merayu…meski terasa berargumentasi. “Naah…itu dia Di, susaah…,” balas Mimi semangat, nadanya naik lagi dua oktaf.

Sepertinya harus diakui terjadi deadlock….., Kaka dan Didi pun menyerah dan mengganti tema pembicaraan, meski tetap berharap Mimi keesokan paginya muncul di kantor dan membawa naskah novel itu. Kaka masih ingat tahun 2010 kala Mimi muncul di satu siang mengabarkan akan menjadi ghost writer. Rencana yang ditentang penuh semangat oleh ia dan Didi, hingga akhirnya Mimi pun mengaku sudah menyiapkan materi untuk bukunya sendiri. Ah… pasti inilah hasilnya, tapi…. namanya juga orang lagi kecewa. Mungkin hanya angin yang dapat menyejukkan Mimi…, Kaka dan Didi benar-benar berharap semoga tidak masuk angin.

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor