Setiap hari kita dihadapkan pada pilihan. Mulai dari pilihan yang paling mudah, seperti mau makan apa hari ini? Hingga pilihan yang berat, mau memilih karir sebagai apa? Ada pilihan yang bisa diputuskan dengan segera, ada juga yang harus dianalisis atau direnungi selama berhari-hari sebelum diputuskan.
Menentukan pilihan adalah konsekuensi menjadi manusia. Hewan tidak memiliki pilihan, seekor kuda tidak bisa memilih menjadi singa. Anak anjing, jika besar tidak bisa memilih menjadi harimau. Pohon kelapa tidak bisa memilih menjadi pohon anggur. Pohon kurma tidak bisa memilih untuk tumbuh di pinggir laut.
Hanya manusia yang diberi kemampuan membuat dan menentukan pilihan. Pilihan yang tak terbatas bisa kita ciptakan, tetapi pilihan akan selalu dibatasi oleh keterbatasan kita. Menyadari keterbatasan kita, membantu kita membuat pilihan yang lebih baik. Banyak dari kita yang tidak menyadari betapa kuat pengaruh pilihan, sehingga menentukan pilihan begitu saja.
Semakin dewasa seorang manusia, semakin banyak pilihan yang dihadapi. Dan semakin beragam pula alternatif yang bisa dibuatnya. Orang cerdas, terlihat dari bagaimana ia mengajukan pertanyaan, orang pintar terlihat dari bagaimana ia menjawab pertanyaan, dan orang yang matang terlihat dari bagaiman ia menentukan pilihan.
Pilihan menentukan kualitas hidup kita. Contoh, merokok, memilih tidak merokok membuat hidup kita lebih sehat. Dilihat dari sisi kesehatan, kita menjaga paru-paru tetap bersih, ini secara tidak langsung membuat tubuh kita jadi lebih sehat, yang berarti meningkatkan kualitas hidup kita dari sisi kesehatan. Sekali lagi, inilah yang namanya pilihan.
Yang bisa menunjukkan siapakah kita, bukan kekuatan kita, tapi pilihan kita. Jika ada yang mengatakan bahwa ia tidak memiliki pilihan. Apakah benar? Pada saat kita dihadapkan pada satu pilihan saja, dan kita tidak melakukan apa-apa, maka kita sudah membuat pilihan. Selalu ada pilihan diluar pilihan yang telah ada, sepanjang hidup kita adalah milik kita.
Manusia akan selalu dihadapkan pada pilihan sepanjang hidupnya. Kecuali jika dikaitkan dengan takdir, barulah manusia tidak bisa memilih. Menjadi laki-laki atau perempuan adalah takdir, mati karena kecelakaan atau sakit adalah takdir.
Kematian dan hidup adalah takdir-Nya. Karena itu, orang yang memilih bunuh diri sebagai jalan kematiannya telah melanggar takdir-Nya. Karena kita tidak diberi pilihan untuk memilih cara mati kita. Sebagaimana kita tidak bisa memilih untuk dihidupkan di dunia ini atau tidak.
Diluar takdir, semua adalah pilihan. Hidup miskin atau kaya adalah pilihan, mau sedih atau senang adalah pilihan. Mau berkarir sebagai direktur atau karyawan adalah pilihan.
Menentukan pilihan merupakan langkah awal dan yang utama dari menjalani hidup yang berkualitas. Selanjutnya jalankanlah pilihan yang Anda yakini tersebut melalui tindakan. Hanya tindakan, keyakinan, dan keberanian yang bisa mewujudkan pilihan Anda.
Jadi, tentukan pilihan karir Anda mulai saat ini, momentum tahun baru adalah saat yang tepat untuk membuat pilihan. Tidak ada kata terlambat untuk menjalani karir yang Anda ingin lakukan dari dulu. Percaya kata hati Anda dan beranilah mengambil tindakan untuk mewujudkan karir impian Anda.
Semoga pilihan karir Anda, meningkatkan kualitas hidup Anda.