Thursday, November 21, 2024
HomeBlogKeberagaman Sumber Kekuatan

Keberagaman Sumber Kekuatan

Tuhan menciptakan dunia dengan keberagaman. Keberagaman membuat hidup menjadi indah. Apakah Anda pernah membayangkan jika hanya ada pohon pepaya saja di dunia ini? Hanya ada kecoa saja, hewan yang ada di dunia ini? Hanya ada kulit putih saja? Hanya ada orang berambut gimbal saja? Hanya ada orang bermata coklat saja? Apakah yang terjadi jika hanya ada satu jenis untuk setiap dimensi dalam kehidupan ini? Jika itu yang terjadi, dapat kita bayangkan bagaimana hidup ini.

Keberagaman membantu kita berkreasi dan berkarya dalam rangka mengembangkan eksistensi kita. Keberagaman membantu kita mengenali diri sendiri dengan lebih baik dan menjadikan hidup lebih bermakna. Keberagaman seharusnya menyatukan dan menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik untuk menghasilkan karya terbaik.

Hydrogen dan oksigen adalah dua elemen kimiawi yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Tetapi bila disatukan akan menjadi air (H2O). Sebuah elemen baru yang sangat berguna bagi hidup manusia.

Demikian juga manusia. Tidak ada manusia yang sempurna. Kekurangan kita, ternyata menjadi kelebihan pada orang lain. Kelebihan kita ternyata menjadi kekurangan di orang tersebut. Perkawinan antara jenis manusia yang berbeda ras, biasanya memunculkan tampilan fisik yang lebih menawan.

Coba Anda perhatikan –sejauh yang saya perhatikan dan amati–, anak-anak yang lahir dari orang kulit putih dengan bangsa kita, biasanya berwajah tampan atau cantik dengan postur tubuh yang lebih menarik. Demikian juga kawin silang antar tanaman biasanya memberikan hasil yang lebih besar dan lebih enak. Tentu saja tidak semuanya, namun sebagian besar memberikan hasil yang lebih baik.

Itulah yang Tuhan berikan untuk kita, umat manusia. Keberagaman yang disatukan memberikan keindahan. Keindahan membuat hidup kita menjadi lebih berwarna dan sudah sewajarnya kita syukuri dan kita, sebagai umat manusia, bahu membahu untuk membuat dunia ini lebih baik. Dan bukan sebaliknya, membuat perbedaan sebagai sumber konflik, fitnah, dan perang.

Manusia diberi akal untuk memahami keberagaman sebagai sumber kekuatan. Tuhan memberi kita akal untuk memahami perbedaan yang ada dan memunculkan hasil yang terbaik dari gabungan perbedaan-perbedaan tersebut. Hidup yang dijalani dengan memanfaatkan keberagaman untuk kebaikan adalah hidup yang indah dan penuh makna.

Demikian juga dalam berkarir, di dalam organisasi ada banyak sekali kita temukan keberagaman. Mulai dari keberagaman yang terlihat kasat mata seperti, etnis, ras, suku, hingga keberagaman yang tidak terlihat, seperti motivasi, keahlian/kepandaian, bakat, dll. Ini semua seharusnya menjadi sumber kekuatan organisasi tempat kita berkarir tersebut. Sekarang tinggal bagaimana cara mengimplementasikan keberagaman tersebut menjadi sumber kekuatan yang tidak dimiliki organisasi lain.

Memang tidak sesederhana tampaknya, tetapi juga bukan tidak bisa dilakukan. Dalam skala kecil, kita dapat mengembangkan kerjasama dengan rekan yang memiliki kelebihan yang tidak kita miliki, tetapi kita memiliki kelebihan yang menjadi kekurangannya. Contoh, jika Anda ahli dalam komunikasi lisan dan teman Anda ahli dalam komunikasi tertulis, maka Anda adalah tim yang hebat dalam melakukan presentasi ke klien dalam rangka mendapatkan penjualan.

Jadi, keberagaman bukan hanya berarti banyaknya perbedaan, tetapi juga berarti banyaknya kekuatan yang dapat dihimpun dan dimunculkan. Keberagaman sebaiknya menjadi sumber kekuatan bagi setiap entitas dimana keberagaman tersebut ada, termasuk organisasi tempat kita berkarir. Salam.

Previous article
Next article
andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

1 COMMENT

  1. Dengan hormat
    Mohon izin saya copy past artikelnya Terima Kasih menarik sekali , bilamana ada awaktu kita bisa share tentang psikologi alquran untuk saling melengkapi untuk kepentingan keilmuan.
    Artikel Saya bisa di akses di http://www.psikologi alquran.co.cc

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor