Dalam dunia kerja terkadang ada saja karyawan yang mendapatkan julukan sebagai kutu loncat karena seringnya berpindah-pindah kerja. Berpindah kerja dari satu tempat ke tempat yang lain, sebenarnya bukanlah hal yang salah dan merupakan hal yang biasa dalam dunia kerja. Sebuah survei yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk menyebutkan bahwa 60% generasi muda Indonesia yang baru meniti karir sudah pindah tempat kerja dalam waktu tiga tahun. Bahkan sepertiganya sudah berganti pekerjaan sebanyak dua kali atau lebih.
Ada banyak penyebab seseorang berpindah-pindah kerja. Mulai dari lingkungan kerja yang tidak nyaman, gaji yang tidak sesuai, pekerjaan yang tidak cocok dengan keahlian, dan berbagai alasan lainya. Di sisi lain berpindah kerja memiliki keuntungan dan kerugian untuk karir kita. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian pindah-pindah kerja:
Keuntungan
1. Networking yang luas
Menjadi orang yang sering berpindah-pindah kerja, tentunya relasi akan terus bertambah dan memiliki banyak kenalan atau teman dari beragam tempat kerja kita. Untuk itu sangat penting untuk tetap berhubungan baik dengan teman atau atasan di tempat kerja. Siapa tahu dari mereka, kamu dapat membangun kerjasama di suatu hari nanti. Jadi, jangan ragu untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan kita.
2. Menambah pengalaman
Keuntungan yang ke dua adalah dapat menambah pengalaman dengan cepat. Setiap tempat kerja pasti berbeda budayanya. Kamu akan bertemu dan bekerja dengan beragam orang, lingkungan, dan tanggung jawab yang bebeda-beda. Hal ini tentu akan membuat kita kaya pengalaman dan pengetahuan.
Selain itu, berpindah kerja dapat membantu kamu untuk belajar cepat beradaptasi, mempelajari berbagai hal baru, dan memiliki peluang untuk mendapatkan berbagai pengalaman kerja yang dapat bermanfaat untuk karir kedepannya.
3. Membantu menemukan pekerjaan yang tepat
Jika kamu belum yakin dengan bidang pekerjaan yang benar-benar kamu sukai atau yang ingin kamu tekuni nantinya, pengalaman pindah kerja bisa menjadi kesempatan untuk mengeksplor diri dan kemampuan. kamu dapat menilai pekerjaan, lingkungan kerja, rekan kerja yang seperti apa yang kamu sukai atau kamu inginkan dari pengalaman sebelumnya.
Kerugian
1. Dianggap tidak loyal
Karena seringnya pindah kerja, kemungkinan kamu akan dianggap sebagai orang yang tidak loyal. Dedikasi dan kesetiaanmu pada perusahaan pasti akan dipertanyakan. Semua perusahaan pasti menginginkan karyawan yang mampu bertahan dalam kurun waktu lama. Percaya atau tidak, penilaian seperti ini sangat penting dalam dunia kerja, jadi sudah pasti kedua hal ini sudah diragukan darimu karena seringnya pindah kerja.
2. Membuat karir stuck dan sulit berkembang
Berpindah kerja terlalu sering akan membuatmu sulit merasakan dampak jangka panjang dari pekerjaan yang kamu lakukan. Dapat membuat karirmu stuck dan tidak berkembang. Setiap pindah kerja ketempat baru, kamu akan memulai semuanya dari awal lagi. Dengan kata lain, kamu bisa melewatkan kesempatan untuk naik jabatan atau perkembangan karir. Selain itu kamu pun akan melewatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam dan malah hanya akan memiliki skill dasar di setiap pekerjaan yang kamu lakukan.
3. Meninggalkan kesan jelek di CV
Ketika kamu melamar kerja, HR pasti akan melihat CV kamu. Dengan melihat daftar riwayat kerjamu, yang terlalu sering pindah-pindah kerja dalam waktu singkat, maka perusahaan pasti akan ragu untuk menerimamu. Perusahaan yang hendak memperkerjakan kamu pasti tidak mau mengambil resiko mempekerjakan seseorang yang akan berpindah dalam waktu 1-2 tahun saja. Dan kamu akan dianggap sebagai karyawan yang tidak potensial.
Meskipun pindah-pindah kerja dianggap wajar, bukan berarti kamu boleh dengan santainya pindah kerja secara sembarangan atau terlalu sering. Ini bukan karena ada aturan yang melarangnya, tapi dampak yang ditimbulkan. Jadi, sebagai seorang karyawan kamu harus pintar-pintar menilai keadaan untuk menentukan kapan harus resign dan kapan harus bertahan. Yang terpenting pertimbangkan keputusan yang akan kamu ambil secara matang.
Akan lebih baik lagi jika kamu berpindah-pindah kerja di awal karir saja, kemudian mulai fokus mendalami satu bidang ketika sudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.