Sunday, November 24, 2024
HomePerspectiveArtikelTips Busana Kantor

Tips Busana Kantor

Bicara dresscode ke kantor memang kadang membingungkan. Misalnya saja istilah kasual bisa diartikan berbeda-beda oleh orang yang berbeda. Ada yang mengartikannya terlalu resmi dengan kemeja dan dasi (untuk pria) atau rok dan blus (untuk wanita). Ada yang mengartikannya terlalu kasual dengan mengenakan sandal, T-shirt yang belel, celana jins yang robek-robek, bahkan dengan mengenakan anting-anting pada hidung. Meskipun trend busana kantor dewasa ini cenderung menjadi lebih kasual, bukan berarti Anda bisa berbusana seenaknya. Karena pakaian menentukan kesan terhadap Anda.

Agar terlihat profesional, Anda perlu berbusana seperti profesional. Studi mengatakan, 95% penilaian karyawan dalam hal rekrutmen maupun promosi ditentukan oleh dua hingga tiga menit pertama kontak mata dengan karyawan tersebut. Pakaian dapat menentukan perasaan Anda. Bila pakaian Anda menarik dan rapi, Anda cenderung merasa lebih percaya diri, dan hal ini akan tercermin dalam perilaku Anda. Sebaliknya, bila pakaian Anda tidak menarik atau tidak rapi, Anda akan mengeluarkan reaksi negatif dan cenderung menarik diri dari rekan kerja, klien, dan atasan Anda.

Di bawah ini beberapa tips yang dapat diberikan Konsultankarir.com mengenai dress code di dunia perkantoran:

1. Jangan mengenakan pakaian yang ukurannya tidak pas. Apakah itu terlalu ketat, ataukah rok yang terlalu pendek. Untuk mendukung penampilan yang kasual, ukuran yang pas sangat penting. Coba perhatikan baik-baik pakaian Anda ke kantor, apakah terlalu longgar? Atau terlalu ketat?

2. Periksa lagi, apakah pakaian Anda sudah terlalu lama? Kemeja atau celana yang sudah terlalu sering dicuci kering sehingga warnanya memudar, seharusnya sudah disumbangkan ke tempat-tempat yang membutuhkan. Pakaian yang mahal dan berkualitas pun ketika sudah lama dapat kehilangan kesan profesionalnya.

3. Berikut ini sebaiknya tidak digunakan untuk busana kerja: celana pendek, tank top, sandal jepit.

4. Tidak semua perusahaan mengharuskan busana kantor yang tradisional, tetapi biasanya dalam wawancara kerja, mereka mengharapkan Anda berbusana formal. Jika Anda khawatir akan membuat kesan negatif karena penampilan Anda, sebaiknya Anda mengunjungi kantor tersebut pada hari-hari kerja untuk mengamati bagaimana busana para karyawan. Setiap divisi pun berbeda-beda, misalnya divisi engineering tentu saja akan berbeda gaya berbusananya dengan divisi sales.

5. Busana kerja paling mendasar biasanya terdiri dari 2 setelan jas, 2 blazers, 3 celana panjang (untuk pria), 3 rok (untuk wanita), dan 10 kemeja atau blus. Bandingkan apa yang sudah Anda miliki dengan daftar di atas. Bila perbedaannya besar, jangan memaksakan diri membeli semuanya sekaligus. Biasanya perlu waktu beberapa tahun untuk membangun busana efektif dan klasik. Bila gaji Anda tidak banyak dan tidak mampu membeli sebanyak itu, jangan kuatir. Beberapa pakaian bermutu tinggi akan lebih baik daripada satu lemari penuh dengan pakaian kualitas rendah.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor