Saturday, November 23, 2024
HomeArtikelExperiencedTeman kerja yang tidak mau mengalah dalam hal pembagian kerja/team work

Teman kerja yang tidak mau mengalah dalam hal pembagian kerja/team work

Bagaimana tindakan dan sikap saya apabila saya memiliki temen kerja yang apabila saya mengerjakan suatu pekerjaan, dia harus tau segalanya dan bila sebaliknya, dia justru menyimpannya sendiri dan terkesan mau dikerjakan sendiri. Sementara, atasan melihat bahwa dialah yang paling banyak perkerjaannya. Kami satu tim dalam satu subdivisi.

Memang seh..saya tipenya tenang seperti sifat kebanyakan orang yang memiliki golongan darah A. Sedangkan dia golongan darahnya O, yang kebanyakan tidak mau mengalah dan mau dianggap oleh orang lain.

Mohon bantuan untuk masukan saya. Karena kadang saya merasa tertekan dan kadang rasanya ingin sekali pindah ke unit lain dengan bidang pekerjaan yang sama.

Terima kasih sebelumnya.

Intan

Ibu yang merasa tidak nyaman menghadapi rekan kerja yang terlalu mau tahu,

Terimakasih atas kepercayaan Ibu terhadap konsultankarir.com, saya coba memberikan masukan tentang pola menghadapi rekan kerja yang terlalu mau tahu urusan orang lain, namun demikian, Ibu tidak menjelaskan apa jenis pekerjaan dan bagaimana tipe pembagian tugasnya.

Sebelum memberi masukan, kami mengandaikan bahwa saat ini Ibu ada dalam satu tim kerja di sub divisi dengan rekan kerja tersebut. Secara umum, tipe pekerjaan ada dua, yaitu pekerjaan bertipe sistem/konsep dan administrasi/operasional/pengendalian.

Pola kerja pada umumnya seperti di bawah ini:

  • Dalam bekerja pada umumnya pasti ada uraian pekerjaan/Job Description yang merupakan pedoman kerja karyawan, sehingga setiap karyawan tahu batasan pekerjaannya, batasan kewenangannya, perannya dan seterusnya.
  • Setelah itu pasti ada terget kerja setiap unit dan diturunkan ke sub-unit, terakhir diturunkan ke tiap individu karyawan.
  • Karyawan secara pribadi pasti akhirnya akan membuat suatu program dan jadwal kerja pribadi secara bulanan, mingguan, dan harian berdasarkan skala prioritas penugasan yang diberikan oleh atasannya serta kemampuan pribadi masing-masing.
  • Pada saat sudah masuk ke cara kerja masing-masing orang, maka keunikan akan terjadi karena sangat tergantung pada ciri karakter masing-masing.

Apabila ada orang yang ingin tahu bersyukurlah, karena:

  • Apabila suatu saat ada peluang untuk pengembangan diri sudah ada orang yang mengerti cara kerja Anda, sehingga laju pengembangan diri tidak terhambat. Biasanya orang yang tidak mau berbagi pengetahuan akan rugi sendiri karena pengembangan dirinya jadi tidak ‘kaya’ karena setiap kesempatan hadir akan lewat sebab selalu dikatakan bahwa dia yang paling ahli disitu dan yang lain tidak ada yang tahu (semua dipegang sendiri sampai mau ngintip gak bisa).
  • Untuk membagi pengetahuan tidak perlu mencari ‘murid’ karena muridnya datang sendiri (rekan kerja sendiri). Sebab biasanya semakin banyak berbagi, semakin dapat masukan ide, konsep, sistem, alternatif pemecahan masalah dst-nya. Karena manusia itu walaupun rajin berdoa, namun tidak melakukan perbuatan yang mendukung doa, juga tidak ada artinya hidup ini.
  • Semakin memiliki kendali untuk pencapaian target karena akan selalu ada yang mengingatkan secara tidak langsung yaitu rekan kerja sendiri. Yang penting setiap tugas yang diberikan atasan diselesaikan dengan baik, atasan juga pasti tahu, mana bawahan yang sok sibuk dengan bawahan yang diam tetapi menghasilkan. Memang sikap kerja itu pilihan, yang perlu jadi perhatian adalah jaga keseimbangan antara duniawi dan akheratnya.

Masukan lain dari konsultankarir.com, mungkin ada baiknya Ibu memaksimalkan peluang untuk dikenal orang lain dengan mudah antara lain dengan tindakan:

  • Meningkat sistematika kerja sehingga penyelesaian pekerjaan terkendali.
  • Membuat atasan tahu apapun yang sedang Anda kerjakan, sehingga atasan akan tahu kompetensi Anda secara jelas.
  • Apabila pekerjaan tersebut berupa konsep/ide, maka beri identitas yang jelas, seperti buatlah sistematika yang khas sehingga dapat menggambarkan karakter diri Anda supaya ada kekhasan hasil kerja, dan tanda tangani setiap hasil karya supaya identitas pembuat jelas.
  • Apabila pekerjaan tersebut berupa pekerjaan operasional dan berantai seperti ban berjalan (pekerjaan Anda ditunggu oleh rekan berikutnya), maka target harus benar-benar dipenuhi sehingga rekan yang lain tidak merasa dirugikan dan Anda dianggap rekan kerja yang dapat diandalkan, dengan demikian fleksibilitas Anda juga meningkat.
  • Apabila pekerjaan tersebut berupa pekerjaan pengendalian, maka sebaiknya Anda selalu membuat standar yang disepakati sebagai tidak menyimpang dengan menyimpang, pada saat melakukan validasi ke lapangan bersikap ‘win-win’ tidak saling memojokkan, memberi masukan dengan hal-hal yang bermanfaat untuk peningkatan efektivitas kerja atau peluang efisiensi. Sehingga Anda dikenal sebagai rekan yang bisa diandalkan, dan tidak menimbulkan konflik pribadi.

Demikian masukan yang dapat diberikan semoga sharing ini dapat menjadi motivasi atau inspirasi dalam kehidupan Ibu selanjutnya. Karena yang paling tahu situasi dan kondisinya adalah Ibu sendiri, yang penting bersikap positif, proaktif akan membuat diri menjadi lebih efektif dan dirasakan oleh orang lain sebagai pribadi yang hangat dan enak diajak bekerjasama sebagai rekan kerja.

Salam

Pia Noorbambang.

Pia Noorbambang saat ini menjabat sebagai manajer pengembangan SDM di Wijaya Karya Tbk, disamping menjadi senior consultant di Konsultankarir.com.

Previous article
Next article
Pia
Piahttp://konsultankarir.com
HR & Organizational Dev. Specialist. `Love. Life. Laugh`
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor