Menjadi karyawan teladan merupakan hal yang diidamkan oleh banyak orang. Predikat itu tentu membawa nilai tambah tersendiri, apalagi di tengah persaingan yang semakin sengit di dunia pekerjaan saat ini. Ekspektasi terhadap para pekerja pun akan semakin tinggi.
Karyawan teladan juga bukan hanya seorang karyawan yang disukai oleh pemimpin atau atasannya, melainkan juga orang yang memiliki hubungan baik dengan rekan kerjanya.
Karyawan teladan bisa berarti seseorang yang berdedikasi penuh pada pekerjaannya dan memiliki kualitas dan karakter lebih daripada rekan kerjanya. Mendapatkan predikat pegawai teladan ternyata gampang-gampang susah sebab dibutuhkan kerja keras dan prestasi yang bisa dibanggakan.
Dengan memiliki predikat sebagai pegawai teladan, biasanya kamu akan lebih disayang atau diperhatikan oleh atasan. Dengan demikian, tentu peluang kamu menjadi lebih besar untuk mendapatkan promosi berupa kenaikan jabatan yang lebih tinggi atau paling tidak mendapatkan bonus lebih besar.
Hal pertama agar bisa menjadi karyawan teladan adalah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Bahkan, akan lebih baik lagi jika pekerjaan tersebut dapat diselesaikan sebelum tenggat waktu atau deadline yang telah ditentukan. Usahakan jangan melebihi tenggat waktu sekalipun pekerjaan tersebut sulit.
Di sisi lain, kamu juga harus memberikan kualitas kerja yang baik. Meskipun bisa mengerjakan dengan cepat, namun jika amburadul malah akan memberikan efek negatif atas performa kerjamu. Cepat dan berkualitas adalah kuncinya. Jadi, jika kerja lelet dan hasilnya dibawah standar, bisa dibayangkan penilaian atasan terhadapmu. Jangankan jadi karyawan teladan, jadi karyawan pas-pasan saja belum tentu.
Untuk menjadi karyawan teladan, kamu juga harus mampu meningkatkan kompetensi atau skill. Memiliki motivasi untuk terus belajar dan mau meng-upgrade diri. Perusahaan menyukai pekerja yang memiliki inisiatif untuk mengembangkan diri dan punya motivasi besar untuk belajar dari berbagai sumber.
Selain bermanfaat bagi diri sendiri, perusahaan akan diuntungkan dengan hal tersebut. Atasan kamu tentu saja akan sangat senang jika bawahannya berhasil meng-upgrade diri sendiri. Apalagi jika skill baru yang dikuasai tersebut sangat diperlukan oleh perusahaan, maka kamu bisa jadi pekerja andalan atasan.
Tips selanjutnya adalah menerima semua kritikan dan mau memperbaiki diri. Apakah kamu pernah mendapat kritikan atas pekerjaanmu? Jika iya. Jangan emosi terlebih dahulu. Lihatlah dari sisi positif yang bisa kamu peroleh. Salah satu syarat menjadi karyawan yang baik atau teladan adalah terbuka terhadap kritikan, baik itu dari rekan kerja, atasan, atau bahkan bawahan.
Daripada emosi karena mendapat kritikan pedas, cobalah evaluasi pekerjaan kamu dan cari tahu apa kesalahan yang telah kamu perbuat dan bagaimana cara memperbaikinya.
Dan satu lagi, semua orang pasti pernah berbuat salah. Jadi manusiawi jika terjadi kesalahan selama bekerja. Akui kesalahan tersebut. Jangan pernah menyalahkan orang lain. Ungkapkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang bisa dikerjakan untuk memperbaiki. Kemudian, petik pelajaran yang bisa diambil agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi.
Yang terakhir, memiliki hubungan baik dengan rekan kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi baik dan buruknya lingkungan kerja adalah pola komunikasi dan interaksi di tempat kerja, termasuk interaksi antar karyawan. Lingkungan kerja yang baik, dalam arti interaksi antar karyawan berjalan sehat, menjadi faktor penting yang dapat meningkatkan kinerja kinerja kita. Demikian juga sebaliknya.
Interaksi antar karyawan tidak bisa dipandang sepele. Jangan pernah meremehkan rekan kerja kamu, tetaplah perlakukan rekan kerja dengan sopan dan hormat.
Hal lain yang juga merupakan faktor signifikan untuk menjadi karyawan teladan, kamu wajib mempertahankan reputasi dan kinerja. Bahkan, kalau bisa menjadi lebih baik lagi. Mempertahankan reputasi dan kinerja dapat dilakukan dengan datang tepat waktu ke tempat kerja dan menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin sehingga kamu memiliki track record yang teruji di tempat kerja.