Pernah mendengar istilah career coach? Career coach adalah profesi yang berkaitan dengan membantu seseorang berkembang, khususnya dalam karir. Salah satu tugas career coach adalah mendampingi klien mewujudkan kesuksesan pencapaian karirnya.
Sayangnya, masih banyak yang belum memahami perbedaan antara coaching, training dan consulting. Berikut ini ulasan ringkas mengenai perbedaan diantara ketiganya.
Coaching
Pendekatan coaching digunakan saat seseorang membutuhkan seorang ahli untuk menemani dan mendampinginya mencapai tujuan yang ingin dicapai di masa depan. Dalam hal ini, coach mengupayakan teknik-teknik yang tepat agar klien dapat fokus dan terarah dalam mencapai tujuannya tersebut.
Coach memastikan klien menjalankan aktivitas-aktivitas dan tugas-tugas yang ditetapkan oleh klien sendiri dalam rangka mencapai tujuannya.
Coach tidak pernah memberi solusi tentang masalah yang dihadapi klien, dan tidak pula memberikan tips untuk mengatasi masalahnya. Justru sebaliknya, coach mendengarkan apapun yang disampaikan klien. Coach kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat sehingga membuat klien terbuka pikirannya atau menemukan akar permasalahannya sendiri.
Selanjutnya, coach menuntun klien untuk menemukan solusi mereka sendiri dan bagaimana rencana klien untuk menjalankan solusinya tersebut. Tidak sembarang orang bisa menjadi career coach, seorang coach profesional memiliki sertifikasi khusus yang bisa dipertanggungjawabkan.
Consulting
Consulting atau konsultasi merupakan proses memberikan solusi kepada klien. Klien memiliki masalah dan konsultan memiliki jawabannya. Consulting dilakukan oleh konsultan sesuai dengan bidang keahliannya. Deskripsi lain dari konsultan adalah pemecah masalah atau problem solver.
Cara ini dipilih ketika klien tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri dan akan lebih baik jika mendapatkan konsultasi. Konsultan akan memberikan opsi-opsi yang bisa dipilih, dan memberikan solusi terbaik pada klien. Selanjutnya konsultan yang bekerja, tergantung sejauhmana kesepakatan yang dibuat antara konsultan dan klien.
Klien menerima hasil dari upaya-upaya yang dilakukan oleh konsultan. Proses konsultasi juga dapat menjadi media tanya jawab untuk menambah wawasan atau menemukan permasalahan yang dihadapi klien. Dari kedua pengertian di atas, jelas sekali terdapat perbedaan yang mendasar antara coaching dan consulting.
Training
Training atau pelatihan adalah suatu kegiatan menambah wawasan atau skill apabila seseorang berupaya menguasai suatu kemampuan baru atau meningkatkan kemampuan yang sudah ada. Biasanya istilah training dipakai dalam beragam program pelatihan karyawan di perusahaan.
Training seringkali dilakukan dalam kelas (indoor) atau luar kelas (outdoor) dengan peserta yang lebih dari satu orang. Bentuknya berupa ceramah, workshop, ataupun simulasi. Pemberi training disebut dengan trainer. Seorang trainer perlu memiliki rasa percaya diri dalam memberikan materinya agar peserta yakin pada kapabilitas trainer.
Dengan memahami penjelasan diatas, apakah coaching lebih efektif dari consulting atau training? Tentu saja tidak. Tidak ada satu pendekatan melebihi pendekatan yang lain. Efektivitas masing-masing tergantung dari konteks yang dihadapi klien. Inilah yang menjadikan masing-masing pendekatan efektif bila digunakan sesuai dengan konteksnya.
Dalam hal pengembangan diri dengan fokus pada pencapaian tujuan, maka pendekatan coaching dapat dijadikan pilihan. Seseorang yang ingin memiliki kualitas kerja yang baik akan berupaya untuk mengubah dirinya. Proses perubahan ini yang membutuhkan bantuan seorang coach, melalui metode one on one coaching, maka orang tersebut memiliki pendamping selama jangka waktu tertentu untuk meraih tujuannya.