Bagi Anda para pelamar kerja, satu hal yang menjadi penting untuk diketahui dan menjadi bahan pertimbangan adalah berapa gaji yang akan didapatkan. Lalu, bagaimana sebenarnya cara negosiasi gaji yang baik? Dan lebih lanjut bagaimana Anda bisa tahu berapa kira-kira persentase kenaikan gaji yang boleh kita minta dan berapa kisaran wajar di mata pihak perekrut atau perusahaan?
Pertanyaan “Berapa gaji yang Anda inginkan?” dari perekrut menjadi salah satu momok pertanyaan yang bisa menjadikan kita mati kutu dalam proses wawancara kerja. Pihak perekrut sengaja melontarkan pertanyaan ini untuk melihat motif dari jawaban Anda buka sekedar angka yang Anda inginkan. Perekrut ingin mengetahui mengapa jumlah tersebut bisa keluar dari mulut Anda? Seberapa pantas dan sesuai kualifikasi Anda dengan jumlah gaji tersebut?
Di samping itu, pihak perekrut ingin mengetahui seberapa besar kontribusi Anda yang bisa diberikan kepada perusahaan. Apakah Anda bisa membawa perusahaan ke arah peningkatan yang lebih baik.
Rasa takut pasti akan muncul pada sebagian besar kandidat apabila menghadapi negosiasi gaji. Takut untuk menyebutkan angka yang diinginkan karena berpikir hal ini akan menjadi bumerang bagi dirinya. Khawatir apabila menyebutkan angka gaji yang Anda harapkan itu terlalu tinggi atau malah terlalu rendah.
“Saya akan mengikuti kebijakan perusahaan sesuai dengan posisi yang saya lamar” biasanya menjadi jawaban aman dari para kandidat. Alangkah lebih baiknya bisa ditambahkan dengan “Saya pribadi berharap bahwa gaji yang akan diterima nantinya bisa 25-30% lebih tinggi daripada gaji yang diterima sekarang.”
Informasi ini perlu ditambahkan dan dijelaskan kepada perekrut, karena persentase 25-30% merupakan angka yang dianggap wajar yang Anda harapkan dalam hal kenaikan gaji Anda bila Anda pindah ke perusahaan lain.
Jangan lupa, pasti ada batas angka minimum juga angka maksimum menyangkut soal gaji untuk satu posisi tertentu, tergantung dari seberapa pas-nya kualifikasi kandidat yang bersangkutan. Pihak perekrut tidak mungkin untuk mengiyakan jumlah yang Anda sebutkan, meskipun itu merupakan angka minimum dari perusahaan.
Sebaliknya, bila Anda menyebutkan angka yang berada di atas angka maksimum yang bisa mereka tawarkan, kalau Anda memang orang yang tepat memenuhi kualifikasi mereka, tentu saja mereka ingin menawarkan posisi tersebut kepada Anda. Perekrut biasanya akan menanyakan apakah Anda bersedia untuk negosiasi perihal gaji. Bila Anda ditawari untuk negosiasi gaji, ada kemungkinan Anda tidak langsung tersingkir.
Saat negosiasi yang ditawarkan ini, Anda boleh saja berani menyebutkan angka tinggi dalam negosiasi gaji guna mendapat respon lebih lanjut dari perekrut dalam proses negosiasi ini. Tapi, hal ini akan menjadi ancaman jika kualifikasi yang Anda miliki tidak sebaik kandidat lain.
Itu langkah yang Anda perlu ketahui dalam negosiasi gaji. Jadi, tidak perlu takut lagi untuk melakukan negosiasi gaji dalam wawancara kerja. Semoga Anda mendapatkan gaji yang Anda harapkan.
Dipersiapkan oleh: karirpad.com