Saya lulusan salah satu universitas di Bandung jurusan komunikasi dengan IPK 3,60.. Saya bingung membedakan antara passion dengan hobi. Hobi saya mendengarkan musik dan menonton khususnya yang berhubungan dengan Korean Pop.. Apakah sama antara hobi dengan passion? Sampai sekarang saya masih bingung menentukan karir saya ke depan.. Saya lebih senang berada di depan komputer.. karir apa yang cocok untuk tipe seperti saya?.. Terimakasih..
Ayudia
Dear Ayudia,
Secara singkat, hobi bukanlah passion, namun passion dapat diketahui salah satunya dari hobi. Sementara karir, merupakan perjalanan individu dalam mengembangkan diri di lingkungan profesional. Lebih detilnya, kurang lebih seperti berikut:
- Hobi: aktivitas yang dilakukan secara individual/kolektif berdasarkan rasa senang
- Passion: aktivitas dan hal yang paling membuat seorang individu merasa bersemangat/excited
- Karir: proses perkembangan profesional secara individual
Anda dapat mencermati bahwa hobi dapat dilakukan secara bersama-sama, sementara passion lebih bersifat subjektif, seperti juga karir, meski dalam implementasinya dapat dilakukan bersama orang lain (satu lingkungan kerja).
Mengapa passion tidak sama dengan hobi? Hobi lebih mengacu pada mengisi waktu luang, sementara passion tidak. Tetapi, karena perasaan yang mendasarinya adalah perasaan senang dan semangat, maka sepintas tampak sama. Dalam passion, Anda tidak hanya cukup dengan perasaan senang, tetapi excited, semangat dan komitmen. Komitmen ini yang sering terlupakan, sementara kesenangan yang lebih disorot. Jika Anda tidak memiliki komitmen, maka itu bukanlah passion, namun hanya isi waktu luang atau kesenangan semata. Tidak percaya? Silahkan amati artis Korea (sesuai hobi Anda menikmati Korean Pop), bacalah perjalanan karirnya, terutama yang telah berusia, mereka tidak hanya menikmati pekerjaan atau karirnya, tetapi juga memberikan komitmen kuat di sana.
Bagaimana dengan karir? Sebagian orang memandang karir merupakan jalur profesional yang berhirarki, seperti mulai dari staff menjadi kepala divisi atau manajer, dst. Akan tetapi, perkembangan dunia 5 tahun terakhir (seiring dengan pesatnya dunia digital), karir mulai dipandang non-linier. Artinya ‘peningkatannya’ bukan secara struktural melainkan keahlian/kompetensi yang semakin mengerucut/spesialis. Fenomena ini masih baru di Indonesia, namun mulai terasa.
Idealnya, karir yang dijalani memang yang sesuai passion, karena akan lebih optimal pengembangannya. Tetapi, sah saja bila Anda memandang karir sebagai tahapan level kerja dengan kompensasi nominal yang juga hirarkis. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda, terima kasih.
Anda juga dapat membaca artikel tentang hobi dan karir di link berikut: http://konsultankarir.com/2012/07/20/saya-dan-karir/rahasia-hobi-untuk-karir-anda/, dan artikel menarik untuk memulai karir: http://konsultankarir.com/2010/07/28/artikel/surat-kepada-diriku-sendiri-10-tahun-yang-lalu/
Salam,
Tim Konsultankarir.com