Thursday, November 21, 2024

Super MoM

“Mah, kapan pulang?”

Belum juga kaki ini melangkah keluar rumah, pertanyaan di atas sudah keluar dari mulut si kecil yang ingin memastikan kapan mamahnya pulang kerja.Perasaan yang campur aduk antara tidak tega sampai kesal karena mood untuk kerja menjadi buyar merupakan salah satu efek yang biasanya saya, professional mom, rasakan setiap mau berangkat kerja.Walaupun berbagai penjelasan sudah diterangkan kepada si kecil, namun rasanya ritual ?tersebut? sudah merupakan ?tradisi? di pagi hari disela-sela menyisir rambut, memakai lipstick dan parfum.

Apakah Anda juga mengalaminya?

Sebagai seorang professional mom, yang baru memutuskan untuk bekerja kembali dari jam 9 pagi sampai 5 sore, lima hari dalam seminggu, konsekuensi menjawab dengan sabar pertanyaan yang sama setiap pagi merupakan aktivitas yang ?gampang-gampang susah?.Karena, apabila telat sedikit, akan langsung diprotes.Lain halnya jika pulang lebih awal, maka akan dipertanyakan.I wish I could just ask for, ?Hi Mom, you?re home early?I miss you?.

Untungnya, saya bukanlah tipe orang yang sabar menunggu ?angan-angan? itu datang dalam kehidupan saya terlalu lama.Sebelum anak-anak saya bertanya ataupun protes, saya akan lebih dahulu menyela mereka dengan sapaan, ?Hallo sayang, mamah kangen kalian?. Hasilnya, beberapa hari terakhir ini, mereka langsung spontan merespon dengan pelukan dan ?kangen mamah juga? (Alhamdulillah…).

Kalau boleh jujur, tidak mudah untuk kembali bekerja (setelah beberapa tahun absen), dan lebih tidak mudah lagi meninggalkan anak-anak yang sudah terbiasa dengan kehadiran mamahnya di setiap kegiatan mereka di rumah dan di sekolah.Namun, dari semua itu, beberapa hal yang patut disyukuri, di antaranyaanak-anak menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, juga lebih menghargai apa yang disebut dengan ?quality time?.

Berbagai cerita mengalir dengan deras dan detail di malam hari sebelum mereka pergi tidur. Fokus yang biasanya mereka berikan ke televisi, di saat sedang berbincang, menjadi totally on mommy, nowadays.Selain itu, kegiatan ibadah, seperti sholat berjamaah yang tadinya hanya ?ritual? dan ?kewajiban? menjadi lebih berarti karena dilakukan secara bersama-sama.

Hal-hal itulah yang membuat pertanyaan, ?Mah, pulang nanti jam berapa?? menjadi tidak lagi menganggu karena di telinga yang terdengar adalah, ?Mah, aku sayang mamah?.

Bagi Anda yang telah memutuskan untuk bekerja kembali setelah sekian lama vakum, adaptasi bukan saja harus Anda hadapi di kantor, tetapi harus anda hadapi juga di rumah.Jangan sampai Anda lupa bahwa anggota keluarga lain yang sudah terbiasa dengan ritual sehari-hari selama ini, dapat menerima perubahan itu dengan cepat dan mudah.Kesabaran dan ketelatenan adalah faktor yang harus Anda berikan sebesar-besarnya sebab andalah yang memutuskan untuk merubah ?ritual? tersebut.Konsekuensinya, Anda pulalah yang harus ?menetralisir? riak-riak kecil yang muncul sebaik mungkin.

Istilah kasarnya, you did it then you are responsible for it.

Satu tips yang dapat saya berikan adalah, berkomunikasilah.Di tengah-tengah kelelahan dan kepenatan, berkomunikasi yang baik, jujur dan sehat/positif menjadi jalan keluar yang terbaik dari situasi sulit yang biasanya professional mom hadapi baik di kantor maupun di rumah.

Goodluck for your new endeavor. Wishing you all the best and happiness!

 

Gambar: happyworker.com

Previous article
Next article
esfandari
esfandarihttp://
Public Relation dan communication expert. "Just believe, the signs are all there"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor