Saturday, November 23, 2024

Passion vs Skill

Saya seorang siswi SMA yang sebentar lagi akan menempuh perguruan tinggi. Jika dilihat dari keseharian, saya pendiam dan kurang aktif. Di sisi lain, saya sensitif dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Saya berminat melanjutkan kuliah ke Fakultas Hukum. Saya merasa tertarik mempelajari hal ini. Namun, timbul keraguan dalam diri saya, mengingat saya pendiam dan tidak mempunyai skill berdebat seperti umumnya mahasiswa-mahasiswa Fakultas Hukum. Orang-orang di sekitar saya lebih menyarankan saya masuk ke Fakultas Psikologi, yang mereka anggap lebih cocok dengan karakter saya. Tapi jauh di dalam diri saya, saya sangat menyukai belajar Hukum, dan saya ingin meng-combine skill yang telah saya miliki dengan skill baru yang (mungkin) akan saya dapatkan di Fakultas Hukum, untuk membantu orang lain. Pertanyaan saya, manakah yang lebih baik bagi saya, masuk Fakultas Psikologi yang sesuai dengan skill saya, atau Fakultas Hukum yang kurang sesuai dengan skill saya tetapi sesuai dengan minat saya?
Terima kasih atas kemurahan hati untuk menjawabnya 🙂

Desara

Dear sdr. Desara,

Bagus sekali Anda telah mengetahui keinginan sejak di bangku SMA termasuk memiliki bayangan aktivitas kerja kelak. Perlu diketahui bahwa sifat pendiam bukan berarti tidak bisa mempelajari dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif. Jika membayangkan hukum dengan keahlian berdebat, maka menjadi psikolog pun memerlukan ketrampilan komunikasi yang aktif. Selain itu, bidang hukum dan psikologi sama-sama memerlukan kemampuan mendengar secara aktif. Aplikasi ilmu hukum tidak terbatas dalam ruang sidang seperti pengacara, hakim atau jaksa. Perusahaan pun membutuhkan orang hukum untuk menangani urusan terkait dengan hukum termasuk perjanjian, kontrak dan sebagainya.

Kami menyarankan Anda untuk memilih fakultas yang sesuai dengan minat atau passion karena akan menjadi sumber semangat dalam proses dan hasilnya. Untuk itu, bayangkan kembali lebih jelas tentang aktivitas kerja yang ingin dilakukan kelak (terlepas dari pilihan hukum, psikologi atau lainnya), suasana kerja seperti apakah yang diinginkan, apakah berinteraksi dengan orang, mengutak-atik objek, atau lainnya, kaitkan pula dengan tujuan yang paling ingin diraih dalam menikmati kehidupan ini. Meski Anda masih di bangku SMA, kami percaya hal ini pernah melintas dalam pikiran, hanya mungkin tidak sering dibicarakan dengan teman-teman. Semoga bermanfaat, terima kasih 🙂

Salam,

Tim Konsultankarir.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor