Thursday, November 21, 2024
HomeArtikelExperiencedMenjadi Profesional yang Gaul

Menjadi Profesional yang Gaul

Judul : Competence for Success – Maksimalkan Potensi Diri Menjadi Profesional Berkompeten: Peran Sosial & Citra Diri
Penulis: Febe Chen
Tahun: 2011
Tebal: 104 hal + x
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp.30.000,-
Peresensi: Ardiningtiyas Pitaloka

Buku kecil ini terdiri atas dua bagian yakni Peran Sosial dan Citra Diri yang ditulis secara sederhana dan ringan. Pada peran social, penulis mengingatkan pembaca akan makna penting bekerja melalui ‘Bermartabat karena Bekerja’ untuk selanjutnya memasuki pembahasan lingkungan social dalam bekerja. Penulis menggunakan pendekatan praktis berupa tips seperti bagaimana menjadi professional berkompeten yang gaul, tips untuk mampu membaur dan tetap menjadi diri sendiri, tips mampu beradaptasi dan mengembangkan empati. Febe berusaha mengarahkan pembaca untuk jeli membaca situasi dan mendorong diri untuk mampu menemukan sisi positif dinamika social di tempat kerja.

Salah satu manfaat dan tujuan orang menjalin interaksi social adalah untuk berbagi alias curhat. Akan tetapi, penulis dalam hal ini mengingatkan pembaca untuk tidak selalu curhat, karena professional yang kompeten adalah orang yang tidak mengeluh. ‘Jangan bebani mereka dengan masalah kita karena semua orang memiliki beban dan masalah mereka masing-masing’. Sebaiknya kita bertindak sebagai pemberi solusi dan tidak hanya memusatkan perhatian pada masalah. Kunci lain untuk meraih hubungan yang baik adalah dengan membiarkan orang lain merasa penting. Artinya, kita perlu melatih diri untuk menjadi pendengar yang baik dan empati.

Pada bagian ke-2 yakni Citra Diri, penulis menekankan pada peningkatan kualitas individu dalam bekerja, seperti meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kemampuan berimajinasi, juga merombak cara pikir. Pembahasan ini menunjukkan titik berat penulis dalam mengembangkan potensi diri secara internal, termasuk dalam membentuk citra diri dalam interaksi social. Yang menarik adalah penulis tidak menyarankan pembaca untuk mengambil langkah instan melainkan menekankan bahwa pengembangan diri merupakan proses yang tidak dapat dicapai dalam waktu singkat!

Pembelajaran memiliki makna berbeda dalam tiap tahap kehidupan anak manusia. Secara sederhana, penulis meringkaskan pandangan Andrias Harefa seperti berikut; pada masa anak-anak, belajar berarti proses mendapatkan, mengumpulkan informasi, pengetahuan dan ketrampilan, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai hidup yang relative baru. Ketika kita menginjak dewasa, belajar adalah proses unlearn dan relearn. Unrelarn artinya meninggalkan, melepaskan, mencopot, atau membuang pelajaran-pelajaran yang ternyata tidak benar/tidak baik. Sementara relearn bermakna memperbaiki pengetahuan yang salah, meningkatkan ketrampilan yang kurang, meluruskan pemahaman yang keliru, mengadopsi nilai-nilai baru yang lebih dekat dengan kebenaran.

Buku ini patut dibaca untuk Anda yang memiliki mobilitas cukup tinggi, karena tidak terlalu tebal dan kecil. Selain itu, Anda tidak harus membaca secara runtut, melainkan dapat menikmatinya secara acak. Akan lebih menarik jika buku ini juga dilengkapi dengan halaman kosong di tiap sub bab sebagai ‘latihan’ spontan. Misal dalam bab Tingkatkan Kualitas Diri & Kehidupan Anda, pada bagian akhir terdapat The Secret of Happiness yang berisi tips untuk mengetahui potensi, bakat atau talenta dengan mencoba & mempelajari banyak hal serta mencari pengalaman sebanyak mungkin. Tiga hal ini dapat membuat kita mengetahui passion dalam kerja, panggilan dan tujuan hidup kita. Pembaca akan lebih merasa terlibat jika setelah halaman tersebut terdapat semacam tugas untuk merenungkan perjalanan karir yang telah dilalui atau rencana karir yang akan dijalankan. Begitupun di bagian lain, sehingga pemikiran/refleksi yang melintas ketika membaca rangkaian tips dan pembahasan buku ini dapat lebih tereskplorasi.

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor