Friday, December 27, 2024
HomeBlogHR CornerE-mailku unik!

E-mailku unik!

Sengaja atau tidak, kita selalu membuat impresi pada orang lain. Kebutuhan untuk dikenal dan diterima pun bersifat alami sehingga keunikan merupakan personal branding di dunia yang kompetitif ini.

Menjadi unik bukan lagi sekedar impian, karena media online bagai menawarkan surga bagi ekspresi individual! Anda bisa merangkai kata dan menunjukkan pada dunia tentang berbunganya hati pagi itu, bingungnya memilih menu makan siang, kepenatan kerja, hingga ‘berseru SOS karena salah jalan dan menjadi peserta parkir terpanjang di dunia’ alias macet. Anda juga bisa membangun rumah maya berupa blog maupun website personal. Semua itu memungkinkan Anda untuk menampilkan diri sepersonal mungkin: Hi World, it’s ME!

Bagaimana dengan alamat maya?
kemilau_ku@yahoo.com; imut-loetjoe@gmail.com, tak-tik@yahoo.co.id
atau
sastra.fans2011@yahoo.com, music.lover@yahoo.co.id
atau
ga.ntEn9@gmail.com, eca.ntik@gmail.com, 2an1@yahoo.com

Apakah Anda pernah menjumpai alamat e-mail di atas?
Unik kah?

Sekarang, bayangkan Anda menjadi orang yang bertanggung jawab untuk memanggil pemilik e-mail di atas,

atau,

Anda telah bertemu dengan sebagian pemilik e-mail tersebut dalam pertemuan makan siang, kemudian Anda tertarik untuk menindaklanjuti pembicaraan tentang satu proyek dengan salah satu pemilik e-mail di atas, dapatkah Anda menemukannya dengan mudah?

Ilustrasi kecil ini untuk menggambarkan masih banyaknya orang yang belum menyadari atau bahkan tidak peduli dengan nama/alamat e-mailnya. Anda mungkin memiliki kenangan tersendiri dengan nama e-mail pilihan Anda, namun, apakah tujuan pembuatannya? Tidak jarang alamat e-mail semacam ini digunakan untuk mengirim aplikasi kerja. Jika Anda di departemen SDM, apakah Anda akan menyambut riang 50 e-mail seperti itu?

Unik vs. Tepat

Keunikan e-mail yang biasanya merupakan ekspresi dari ‘identitas’, hobi, professional, singkatan/inisial nama, hendaknya tidak digunakan dalam korespondensi formal (professional). Hal ini karena akan menyulitkan pihak lain yang menerima, sekaligus menyulitkan diri Anda sendiri karena sulit untuk diingat. Anda tentu tahu bahwa penciptaan dan pengembangan perangkat digital bertujuan untuk memudahkan tugas manusia. Dalam urusan korespondensi ini, kita akan segera menemukan alamat e-mail seseorang tanpa menuliskan nama lengkap, cukup dengan mengetikkan satu atau dua huruf namanya saja. Hanya dalam hitungan detik, kita akan segera melihat berderet nama yang mengandung huruf tertentu.

Sementara, calon pengirim e-mail juga cenderung akan langsung menuliskan nama Anda, bukan inisial, hobi, atau lainnya. Hal ini yang membuat jemari pengirim akan langsung mengetikkan nama Anda, biasanya nama depan. Anda bisa bayangkan jika ternyata nama e-mail Anda ternyata adalah warna kesayangan atau nama anak yang tidak dikenal oleh calon pengirim e-mail. Pada tahap awal ini, Anda telah merepotkan satu pihak yang berkepentingan dan merumitkan diri sendiri.

Pernahkah Anda mencoba memberikan masukan pada rekan/teman tentang nama e-mail? Apakah reaksi yang muncul adalah ‘Waah jangan’, ‘itu lucu, saya suka!’ atau ‘Hmmm.. iya sih.. tapi unik kan?’

Phil Rosenberg dalam blog www.recareered.com memberikan rekomendasi jenis (tips) nama e-mail yang mudah untuk diingat, di antaranya;

  • Nama depan & belakang: rosakemala@gmail.com; danu.gunawan@yahoo.com, dan sebagainya. Jika kombinasi nama ini ditolak, tambahkan angka namun bukan tahun /tangga lahir, sebaiknya tahun pembuatan seperti 2008,2010, dan sebagainya.
  • Gunakan layanan e-mail yang umum (dikenal luas) seperti Yahoo, Gmail atau Hotmail, tentu Anda dapat menggunakan lainnya seperti Lycos atau Plasa, namun akan lebih memudahkan alamat yang telah dikenal masyarakat umum.
  • Pisahkan e-mail untuk kepentingan pribadi dan professional/formal

Sekarang, siapkah Anda untuk melangkah dari unik menjadi otentik? (lihat: http://www.konsultankarir.com/2010/07/26/saya-dan-karir/jadilah-otentik-bukan-hanya-sekedar-unik/)

Sumber:
http://www.recareered.com/blog/2011/01/21/career-advice-does-your-email-address-matter/

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor