Saturday, April 20, 2024
HomePerspectiveArtikelBegini Cara Memotivasi Generasi Millennial di Kantor

Begini Cara Memotivasi Generasi Millennial di Kantor

Salah satu generasi yang banyak dicari oleh perusahaan saat ini adalah generasi millennial. Dengan kemampuan teknologi mereka yang cukup tinggi, banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk bekerjasama dengan mereka. Lalu setelahnya, bagaimana cara meningkatkan produktivitas generasi paling technology savvy ini? Kamu perlu memberikan mereka motivasi untuk bekerja. Berikut beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk memotivasi generasi millennial agar betah dan produktif untuk perusahaanmu.

1. Berikan feedback yang membangun
Salah satu budaya kerja generasi millennial adalah mereka selalu mencari peluang untuk pertumbuhan karir. Generasi ini cenderung lebih senang bekerja pada perusahaan yang menghargai setiap usaha karyawannya dan menawarkan perkembangan karir.

Karena itulah, penting untuk memberikan feedback yang membangun pada hasil kerja mereka. Tidak perlu berlebihan, ucapan terima kasih dan selamat atas kerja keras dan keberhasilan sudah cukup untuk membuat mereka merasa nyaman bekerja di tempatmu. Dengan begitu, mereka dapat bekerja lebih maksimal.

2. Waktu kerja yang fleksibel lebih diminati millennial
Menurut salah satu penelitian oleh Deloite, prioritas utama Millennials dalam memilih pekerjaan adalah faktor keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Perusahaan yang menawarkan jam kerja yang fleksibel punya peluang lebih besar untuk bekerjasama dengan generasi ini secara maksimal.

3. Title jabatan bisa memotivasi
Millennial adalah generasi yang selalu ingin berkembang, begitu pula dalam hal karir. Kebanyakan dari mereka memilih untuk pindah pekerjaan jika tidak juga mendapatkan promosi jabatan setelah bertahun-tahun bekerja.

Kamu bisa menambahkan nama jabatan baru, agar mereka merasa lebih berkembang di perusahaanmu. Misalnya jika biasanya perusahaanmu hanya memiliki staff dan manager, kamu bisa membuatnya menjadi junior staff, staff, dan senior staff sebelum menempati posisi manager.

4. Pastikan mereka memahami perusahaanmu
Jika mereka tidak memahami perusahaanmu, rasa memiliki tidak akan tumbuh dalam diri millennial dan bisa menurunkan semangat kerja.

Jelaskan dengan baik visi perusahaan kamu agar generasi Y ini benar-benar memahami perusahaanmu. Selain untuk meningkatkan sense of belonging, ini juga akan memberikan mereka gambaran lebih jelas mengenai bagaimana mereka dapat berkontribusi dengan maksimal untuk perusahaanmu.

Melakukan langkah-langkah diatas, generasi millennial akan lebih termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja dan melahirkan ide-ide baru yang inovative. Tidak sulit bukan?

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor